Liputan6.com, Jakarta : Setelah sebelumnya sempat
menolak underpass sebagai upaya meminimalisir kecelakaan kereta di Ibukota,
kini Gubernur DKI Jakarta Jokowi tampak memberikan restunya. Pria bernama
lengkap Joko Widodo itu memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum DKI untuk melakukan
pengukuran perlintasan sebidang. Pengukuran dilakukan di 4 titik perlintasan
superprioritas, yakni kawasan Permata Hijau, Bintaro, Semanan, dan Tanjung
Barat. Pengukuran ini dimaksudkan untuk mencari bentuk pembangunan perlintasan
yang sesuai dengan kondisi jalan Ibukota, apakah flyover atau underpass.
"Kita perintahkan ke Dinas PU besok
perlintasan itu diukur. Apakah nanti bisa dibikin flyover atau underpass,
disesuaikan. Kita utamakan yang jalur loopline (lingkar)," kata Jokowi
usai meninjau perlintasan rute Tanah Abang-Serpong sore tadi, Selasa
(10/12/2013).
Jokowi menuturkan, pengukuran 4 perlintasan itu
akan dilakukan selama 1 pekan. Kemudian, Dinas PU akan melaporkan hasilnya
kepadanya dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Setelah didapatkan bentuk
pengerjaan perlintasan yang cocok, kemudian akan dilaksanakan tender
kontraktor.
"Setelah itu April tahun depan targetnya
bisa langsung dikerjakan. Kan lelang dulu. Harus segera dikerjakan, karena
menurut saya memang bahaya," ujar Jokowi.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Manggas Rudy
Siahaan mengatakan, keempat titik perlintasan itu dipilih karena alasan arus
lalu lintas ruas yang sangat padat di sana. Pengerjaan 4 titik itu ditargetkan
dapat rampung selama 2 tahun. Masing-masing perlintasan diprediksi bakal
menelan biaya sekitar Rp 150 miliar.
"Jadi kita harapkan 2015 sudah selesai.
Sehingga bisa mengurangi potensi kecelakaan di rel kereta," pungkas
Manggas. (Ndy/Ism)
Sumber : Liputan6dotcom
No comments:
Post a Comment