Smartfren bisa jadi merupakan operator dengan
produk bundling smartphone tersukses di tanah air. Guna mempertahankan
posisinya, Smartfren pun melengkapi rangkaian smartphone Andromax-nya dengan
meluncurkan seri T.
Tidak seperti seri I dan U yang telah memiliki 2
generasi, seri T merupakan tipe baru. Menyasar pengguna kelas menengah ke
bawah, Andromax T mengedepankan desain dengan keunggulan bodi yang tipis.
Desain
125x60x7.8mm|109 gram| full touchscreen| material
plastik| port audio 3.5 mm, port micro USB; tombol power/lock; lubang mic;
volume rocker (sekeliling ponsel dari sisi atas)| 3 tombol kapasitif di bawah
layar (menu, home dan back)
Seperti disebutkan, hal yang paling menonjol dari
sektor desain ponsel ini ada pada ketebalannya yang hanya sebatas 7.8mm saja.
Mungkin itulah salah satu alasan Smartfren memilih abjad T untuk seri yang satu
ini sebagain akronim dari tipis atau thin.
Back cover didesain menyatu hingga sisi-sisi
ponsel memberi kesan seolah ponsel ini berdesain unibody. Namun sebenarnya
bagian ini bisa dibuka untuk memberi pengguna akses menuju slot kartu RUIM, SIM
dan kartu memori mircoSD.
Meski begitu, baterai ponsel ini tidak bisa
dilepas sendiri oleh pengguna dan Smartfren pun telah menyediakan peringatan
berupa tulisan untuk tidak melakukannya yang dicetak pada baterai.
Meski hanya tersedia dalam pilihan warna hitam
dan putih, Smartfren menyediakan pilihan casing backdoor warna-warni yang bisa
dibeli secara terpisah.
Display
Layar sentuh IPS+ OGS kapasitif| 16 juta warna|
540x960pixels| 4.3 inci| 256 ppi| multi touch
Seperti beberapa tipe Andromax lain yang muncul
belakangan, Smartfren juga memilihkan panel layar IPS bagi Andromax T.
Panel layar berteknologi ini dikenal
karakteristik response time cepat, viewing angle luas dan keluaran warna yang
cukup baik.
Dengan bentang diagonal layar sepanjang 4.3inci,
resolusi qHD memberinya tingkat kerapatan piksel di angka yang cukup baik untuk
ponsel kelas menengah (256.15ppi). Hal tersebut memberi kemampuan layar
Andromax T untuk menampilkan gambar dalam sajian yang cukup tajam.
Dengan One Glass Solution yang menyatukan panel
layar, sensor sentuh dan pelapis kaca, grafis yang tersaji di layar akan tampak
menempel langsung dengan jari pengguna ketika disentuh. Hal ini juga membuat
gambar yang ditampilkan terlihat lebih jernih.
Sistem Operasi dan UI
Android OS| v4.1.2 (Jelly Bean)
Smartfren mebekali Andromax T dengan Android
Jellybean meski bukan pada versi yang paling gress.
Untuk mengakomodasi perpindahan antar menu,
ponsel ini mengandalkan 3 tombol kapasitif di bawah layar guna mendukung layar
sentuhnya. Sayangnya tombol tersebut hanya diwakili oleh simbol titik untuk
back dan menu, sedang tombol home direpresentasi oleh lingkaran. Hal tersebut
mungkin akan membuat pengguna yang pernah mencoba beberapa produk Android akan
sedikit kebingungan dan salah menekan antara tombol back dan menu saat pertama
menggunakan ponsel ini.
Lockscreen tampak memberi pengguna akses untuk
mengaktifkan layar atau menuju fitur Google Now dan kamera.
Homescreen terdiri dari 5 panel yang tidak bisa
ditambah atau dikurangi. Kelima panel hanya dihiasi Google search bar dan dock
di bagian bawah layar yang menampung tombol menuju App drawer, serta 4 ikon
shortcut.
App drawer terdiri dari 3 halaman aplikasi dan 6
halaman widget yang siap dipasang ke salah satu panel homescreen untuk
mempermudah akses.
Hardware
Prosesor Quad-core 1.2 GHz| Qualcomm Snapdragon
MSM8625Q| Adreno 203 GPU| 1GB RAM| Internal Storage: 4GB| external: microSD, up
to 32 GB| baterai Li-Ion 1600 mAh
Tidak banyak smartphone Android yang bersaing
dikisaran harga kurang dari 2 jutaan. Demi menghadirkan smartphone quadcore
dengan harga bersahabat pun, Andromax T menggunakan chipset yang tergolong
usang. Yup, chipset dengan Snapdragon besutan Qualcomm dengan seri MSM8625Q
sudah ada sejak sebelum pertengahan tahun lalu.
Namun soal performa, chipset ini masih bisa
diandalkan, apalagi untuk kelas harga 1 jutaan performa yang disajikan ponsel
ini masih tergolong handal. Nilai yang diberikan 2 aplikasi benchmarking
langganan kami pun menunjukkan bahwa Andromax T memiliki performa yang cukup
mampu bersaing dengan produk flagship brand internasional generasi sebelumnya.
Perbandingan Hasil Benchmark
Konektifitas
Dual ON CDMA-GSM| Menggunakan Mini CDMA RUIM dan
Mini GSM SIM| CDMA 800MHz| GSM 850/900/1800/1900MHz| CDMA 2000 1x EVDO Rev A|
GSM EDGE| Wi-Fi 802.11 a/b/g/n| Wi-Fi hotspot| Bluetooth 3.0 with A2DP|
microUSB v2.0
Seperti telah menjadi tradisi dari seri Andromax
sejak beberapa produk sebelumnya, Andromax T mendukung konektifitas dual ON
CDMA-GSM.
Pada mode CDMA ponsel ini mampu berjalan di jalur
EVDO Rev A dengan kecepatan download maksimal 3,1Mbps dan upload hingga
1,8Mbps.
Sementara saat menggunakan sambungan data GSM
pengguna sayangnya hanya dapat menikmati jalur data sebatas GPRS saja.
Diluar itu, tersedia pilihan konektifitas lain
seperti wifi dengan kapabilitas mobile hotspot yang mampu melayani hingga 5
perangkat lain atau USB yang selain bisa menghubungkan ponsel ke komputer
sebagai media penyimpanan massa (mass storage) melainkan juga untuk menggunakan
fitur USB tethering, sehingga pengguna dapat menggunakan ponsel ini sebagai
modem.
Bundling Smartfren
Andromax T sendiri merupakan rebrand dari produk
besutan Innos dengan tipe model AD682J.
Bundling Smartfren Andromax T dengan kartu
perdana Smartfren yang ditawarkan seharga Rp 1.799.000 ini termasuk paket Smart
Plan seharga Rp. 50.000.
Paket ini terdiri dari 1.5 GB volume data, 20
menit nelpon ke operator lain, nelpon sepuasnya ke semua Smartfren dan 60 SMS
ke semua operator yang berlaku selama 30 hari setelah aktivasi.
Kamera
8 MP|3200x2400 piksel| autofokus|LED flash|
kamera sekunder : 2MP| Perekam video HD
Andromax T dibekali kamera 8MP dengan fitur
autofokus. Tersedia 6 efek warna, 7 scene mode
dan fitur HDR.
Hasil bidikan kamera Andromax T memang tidak
istimewa, dan hanya tergolong biasa saja. Bahkan saat di dalam ruangan atau
ketika kondisi pencahayaan redup, hasil foto ponsel ini terbilang mengecewakan.
Beruntung tersedia lampu flash LED untuk membantu menerangi objek foto.
Sayangnya, meski memiliki memori internal sebesar
4GB pengguna tetap tidak bisa memotret atau merekam video tanpa memasukkan
microSD kedalam ponsel sebagai memori eksternal sekaligus tempat menyimpan data
hasil bidikan kamera Andromax T.
Hasil Kamera
Kelebihan
• Harga
bersahabat
•
Android Jelly Bean 4.1
•
Prosesor Quad core
•
Performa apik
Kekurangan
• Tidak
bisamemotret tanpa mircoSD
• GSM
hanya sebatas GPRS
Kesimpulan
Dibandingkan dengan banderol harganya, paket yang
ditawarkan Smartfren pada Andromax T secara keseluruhan boleh dikatakan menguntungkan
penggunanya. Bagaimana tidak, dengan dana 1,7 jutaan saja pengguna sudah
mendapatkan smartphone quadcore yang menjanjikan performa apik, berbodi tipis
nan elegan, serta kamera yang lumayan bagus untuk kelas harga menengah bawah.
Tentu produk ini bukan tanpa kekurangan, namun
pembatasan untuk berjalan di jalur data sebatas GPRS pada mode GSM tentu sangat
bisa dipahami, mengingat Smartfren tentu ingin layanan datanya menjadi pilihan
utama pengguna Andromax T.
Penulis: Anwar Aburizal @yuanzroc
Sumber : Tabloid Pulsa
No comments:
Post a Comment