Friday, 28 March 2014

Larang Film "Noah", Tokoh NU Minta LSF Dibubarkan


intelijen – Keputusan Lembaga Sensor Film (LSF) untuk melarang penayangan film “Noah”, besutan  Darren  Aronofsky, dikecam cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), Muhammad AS Hikam. Mantan Menristek itu bahkan meminta LSF dibubarkan.

Menurut AS Hikam, pelarangan film yang bercerita soal Nabi Nuh itu menjadi bukti betapa jeblognya mutu para elit, khususnya di bidang seni.

AS Hikam menegaskan, keberadaan LSF belum bisa meyakinkan, bahwa lembaga sensor film ini bermanfaat, khususnya dalam rangka membuat bangsa Indonesia lebih cerdas dan mempunyai apresiasi budaya yang tinggi.

“LSF seperti polisi pikiran (thought police), penghalang kreatifitas, dan bahkan pemaksa terhadap  keyakinan orang yang merupakan hak asasi. Timbul pertanyaan saya jangan-jangan LSF adalah lembaga yang kontradiktif dengan perkembangan peradaban dan kemanusiaan?” tulis AS Hikam di akun Facebook M.A.S Hikam & Friends.

Bahkan, AS Hikam menegaskan, bahwa alasan LSF melarang “Noah” sangat norak. “Para oknum di LSF, entah dengan mandat dari siapa, berpretensi menjadi penentu tafsir keyakinan mana yang benar dan yang tidak,” tegas AS Hikam.

Tak hanya itu, AS Hikam menyebut tindakan LSF itu seperti “diktator” yang memaksakan mana yang boleh dan tidak boleh dilihat oleh publik. “Dan seperti lazimnya tindakan diktator, apa yang dilakukan LSF tidak akan efektif atau akan mencapai tujuan yaitu membuat publik tidak menonton film itu. Malah sebaliknya, larangan itu seperti iklan gratis bagi film itu. Lalu buat apa LSF bikin keputusan seperti itu? Atau, maaf, apakah lembaga ini memang masih perlu ada sich?” tulis AS Hikam.


Sebelumnya, otoritas Al Azhar mengeluarkan fatwa bahwa film Noah bertentangan dengan ajaran Islam.  Belakangan, tiga negara Arab,  Qatar, Bahrain, dan Uni Emirat Arab juga melarang peredaran film yang dibintangi Russell Crow itu.


Sumber : Intelijen

No comments:

Post a Comment

Tukar Link

Free Search Engine Submission