Pejabat intelijen Badan Keamanan
Nasional AS (NSA) mengungkapkan mantan kontraktor NSA, Edward Snowden
menggunakan peranti sederhana untuk memanen data rahasia dari badan intelijen
AS itu.
Dilansir Guardian, Senin 10 Febuari
2014, Snowden terdeteksi menggunakan peranti lunak Web crawler guna mencari,
mengindeks, serta memback-up file rahasia di situs NSA.
"Kami tidak percaya,
ternyata proses itu dilakukan sendiri di depan mesin dan mengunduh banyak
metari secara berurutan. Proses ini cukup otomatis," kata seorang pejabat
yang tak mau disebutkan namanya.
Web crawler, dikenal pula dengan
istilah spider, bekerja menyusuri situs ke situs, kemudian menyasar
tautan-tautan yang tertanam dalam setiap dokumen dan seterusnya menyalin semua
dokumen yang ditemui. Snowden diyakini telah menyalin 1,7 juta dokumen rahasia.
Peneliti mengatakan, sangat naif
bila NSA yang bekerja untuk mencegah dan menangkal serangan siber mahal,
nyatanya mudah dibobol oleh serangan dari dalam yang dilakukan Snowden dengan
cara yang relatif sederhana. Boleh dibilang, tidak canggih.
Dari kronologi pembobolan data
pun, masih berdekatan dengan militer AS, Chelsea Manning yang menggunakan
teknik sama untuk mengakses data militer dan Departemen Luar Negeri AS. Manning
diketahui memasok data itu untuk Wikileaks.
Pejabat intelijen itu juga
mengaku heran kenapa sistem NSA tak dapat mendeteksi aksi Snowden, sebab markas
NSA di Ford Meade, Maryland memiliki monitor ke semua pos NSA.
Diketahui, saat masih menjadi
karyawan NSA, Snowden bertugas di pos NSA di Hawaii. Namun, konon pos tempat
Snowden bertugas itu belum dilengkapi dengan monitor modern yang bisa memicu
alarm.
New York Times menyebutkan,
Snowden memanfaatkan budaya yang berkembang di NSA sejak pertama kali bekerja
sebagai kontraktor di fasilitas NSA di Oahu, Hawaii.
"Sekali Anda menjadi orang
dalam, asumsinya Anda seharusnya mendukung apa yang ada di dalam. Tapi, sulit
dijelaskan kenapa mereka tak makin waspada tentang aktivitas yang berlebihan
pada sistem," jelas Richard Bejtlich, Kepala Strategi Keamanan FireEye,
perusaaan keamanan komputer berbasis di Silicon Valley.
Penyelidik kasus Snowden pun
mengaku bingung menjawab berbagai kemudahan Snowden membobol data NSA.
"Entah dia sangat beruntung atau posisinya sangat strategis," kata
pejabat intelijen pasrah.
Diketahui, data yang didapatkan
Snowden termasuk koleksi sebagin besar nomor telepon domestik dan penyadapan
komunikasi puluhan pemimpin dunia, di antaranya Kanselir Jerman, Angle Markel.
(umi)
Sumber : Viva News
No comments:
Post a Comment