Menurut Sun Motor putusnya timing
belt, menyebabkan kerusakan pada klep/ katup (bengkok atau patah) akibat
tertabrak piston. Perbaikannya mesin harus di-overhaul. Sebagian besar
kerusakan pada timing belt dipengaruhi oleh faktor usia atau terjadinya kesalahan
saat pemasangan. Pemasangan yang terlalu keras atau kendor akan mempengaruhi
daya tahan timing belt saat menjalankan tugasnya.
Sun Motor menyarankan, sebelum
putusnya timing belt terjadi, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yakni:
Pertama, perhatikan masa pakai
timing belt dan mengganti secara berkala sesuai yang direkomendasikan pabrikan.
Untuk mobil berbahan bakar bensin, penggantian bisa dilakukan setiap 40.000
sampai 60.000 km.
Sementara untuk diesel, biasanya
bisa dilakukan setiap 100.000 km. Bila mobil sering mengalami kemacetan dan
membawa beban berat, sebaiknya waktu penggantian dilakukan lebih cepat dari
angka-angka km yang disebutkan di atas.
Kedua, memeriksa ada tidaknya
kebocoran oli mesin pada seal oli yang terdapat di crankshaft atau camshaft.
Sebab, bila oli bocor dan mengenai timing belt, maka akan mempercepat getasnya
komponen ini sehingga mudah putus lebih cepat.
Sumber : Otosia
No comments:
Post a Comment