Saturday 25 January 2014

Gempa 6,5 SR Goyang Kebumen


Gempa dengan kekuatan 6,5 Skala Richter (SR) terjadi pukul 12.14, Sabtu (25/1/2014), dengan kedalaman 48 kilometer dan 104 kilometer barat daya Kebumen, Jawa Tengah, tepatnya di 8.48 Lintang Selatan,109.17 Bujur Timur. Demikian seperti dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Sabtu siang.

Gempa ini juga dirasakan di sejumlah kota di Pulau Jawa, seperti Yogyakarta, Sleman, Jakarta, Bandung, Banjarnegara, dan Majalengka. Hal itu diungkapkan sejumlah pemilik akun di jejaring sosial Twitter.

Warga di Bulus Pesantren, Kebumen, panik berhamburan saat gempa 6,5 SR mengguncang wilayahnya. Isu adanya gelombang tsunami yang akan menerjang wilayah yang jaraknya 3 kilometer dari bibir pantai Kebumen tersebut menambah suasana menjadi tegang.

"Cuma isu saja terus pada panik, berhamburan lari ke tempat tinggi," kata warga Kebumen, Bambang Tri Anggono saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (25/1/2014).

Ratusan warga di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, berhamburan ke luar gedung desa akibat goncangan gempa, saat tengah menghadiri acara yang diadakan anggota DPR RI, Budiman Sujatmiko dan Nu'man Abdul Hakim, Sabtu (25/1/2014). Warga semakin panik setelah melihat beberapa kaca gedung pecah.

"Saya takut jadi ke luar semua, soalnya ada pecahan kaca dari bagian atas gedung saat terjadi gempa," jelas Asep, salah seorang warga yang berada di dalam gedung.

Pasca gempa, acara yang tengah berlangsung pun dibubarkan karena khawatir akan ada gempa susulan.

Kepala Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin mengatakan, meski pusat gempa terjadi di wilayah Kebumen, pihaknya dalam posisi siaga. Sebab, kata Kundang, beberapa wilayah Tasikmalaya termasuk rawan bencana.

"Kami siaga soalnya gempa di Tasik terasa besar, tapi sampai sekarang belum ada laporan kerusakan," kata Kundang.

Sementara, Kasat Polair Polres Tasikmalaya AKP Komarudin menyatakan, saat terjadi gempa, ada peningkatan gelombang di sekitar Pantai Cipatujah, Tasikmalaya Selatan. Namun, pergerakannya tak lama dan hanya beberapa detik.

"Kalau riak air sempat meningkat tadi saat gempa. Tapi hanya beberapa detik. Sampai sekarang belum ada laporan kerusakan dari wilayah pesisir Selatan Tasikmalaya," katanya.

Sesuai data dari BMKG, gempa terjadi di 104 kilometer Barat Daya Kebumen, Jawa Tengah. Kedalaman gempa 48 kilometer dengan kekuatan 6,5 Skala Richter.

Gempa yang mengguncang barat daya Kebumen, Jawa Tengah dirasakan warga Kota Tegal, Sabtu (25/1/2014). Guncangan gempa selama 10 detik terjadi membuat sejumlah warga di kompleks Balai Kota Tegal, Jalan Ki Gede Sebayu, berhamburan keluar. 

Adi Nugroho (27), salah seorang warga mengaku kaget saat duduk di lesehan  di sebuah gedung di komplek balai kota. Dirinya mengira pusing akibat sakit kepala.

"Digoyang-goyang kaya naik perahu, pas buka BB (Blackberry) statusnya gempa semua," kata Adi.

Dari pantauan Kompas.com di komplek Balai Kota Tegal, tidak hanya warga yang kalang kabut keluar bangunan akibat gempa. Puluhan pekerja bangunan langsung keluar dan langsung memperhatikan gedung yang dikerjakannya.

Salah seorang pekerja bangunan Kiki (25), mengaku kaget dan deg-degan ketika di dalam gedung karena kerasnya guncangan. Bersama teman lainnya Kiki berlari menjauhi gedung.

"Saya lihat-lihat gedungnya, siapa tahu ada kerusakan," ujar Kiki.

Gempa juga dirasakan di Brebes, seperti halnya Mega Oktarina (22) yang bekerja di sebuah klinik kecantikan, di jalan Jenderal Sudirman. Semua karyawan keluar gedung karena ketakutan ketika goyangan gempa terjadi.

"Semua berlarian, deg-degan sampai kaki lemes," ungkap Mega.


Menurut info dari BMKG melalui Twitter, gempa terjadi pada skala 6,5 SR pada pukul 12:14:20. 48 km.

Warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah merasakan guncangan Gempa yang dilaporkan berkekuatan 6,5 SR berpusat di Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (25/1/2014), sekira pukul 12.15 WIB. Warga lantas berhamburan keluar rumah.

Kompas.com yang berada di kawasan wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang juga sempat merasakan goncangan gempa sebanyak tiga kali dalam beberapa detik. Goncangan pertama masih terasa lemah. Disusul kemudian goncangan kedua yang terasa begitu kuat. Sedangkan goncangan ketiga terasa lemah lagi.


"Lindu! Lindu! Gempa! Ayo keluar, keluar," teriak warga sembari keluar rumah.

Tidak terkecuali para wisatawan yang tengah berwisata di Candi Borobudur juga sempat terlihat panik. Kendati demikian, usai goncangan aktivitas kembali normal termasuk aktivitas wisata di kawasan Candi Borobudur.

Pengunjung pusat pertokoan di Jalan Slamet Riyadi, Solo, berhamburan keluar setelah merasakan gempa, pada Sabtu (25/1/2014) siang. Pusat pertokoan yang saat itu padat pengunjung dalam hitungan menit langsung sepi, karena pengunjung dan penjaga toko memilih untuk keluar gedung.

“Ada yang teriak 'gempa... gempa', terus spontan kita keluar,” kata Fakih, warga Solo, melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com.

Fakih dan rekan-rekannya yang berada di lantai tiga langsung turun dan keluar gedung. Namun setelah aman, para pengunjung dan penjaga toko sudah mulai bekerja kembali.

Gempa yang menggoyang kota Solo dan sekitarnya selama kurang dari satu menit, juga sempat membuat panik penghuni di beberapa rumah sakit di Solo. Salah satunya di Rumah Sakit Yarsis Kartasura, dan Rumah Sakit Brayat Minulyo Solo.


“Saya sempet lari keluar bersama teman saya, tapi pasien justru beberapa tidak merasakan ada gempa” kata Brigitta, Humas Rumah Sakit Brayat Minulyo, melalaui sambungan telepon.

Sedangkan salah satu perawat IGD RS Yarsis, melalui pesan singkatnya mengatakan, tidak terjadi kepanikan di rumah sakit tersebut.


Menurut rilis resmi dari BMKG gempa terjadi dengan 6,5 skala richter dengan kedalaman 48 kilometer dan 104 kilometer barat daya Kebumen, Jawa Tengah, pada pukul 12.14. Hingga saat ini, belum ada informasi adanya kerusakan di daerah bekas Karisidenan Surakarta, Jawa Tengah.


No comments:

Post a Comment

Tukar Link

Free Search Engine Submission